Wednesday 27 May 2009

PENIKMAT BOLA KAKI




Kemarin, banyak yang bertaruh bahwa Manchester United akan kembali memenangkan Liga Champion tahun ini.

Tapi, keduanya merupakan tim yang bermain bagus, jadi saya menetapkan pilihan kepada Barcelona.

I don’t watched the game but this morning, I heard that Barca is the winner for this year.

SUPERB!!!

Jakarta, 28 Mei 2009

*photo taken from photosearch.com*

Tuesday 26 May 2009

Today you reached 20mos

Dear Son,

today you reached 20mos :)

you are adorable!!!

and mommy loves you so much *kiss*

Darren's Milestone :
- try to get rid pacifier
- try to eat by himself
- try to wear clothes by himself
- try to brush teeth by himself

Semalam saya meminta Darren untuk membereskan mainannya, and he kissed me twice (mungkin supaya saya yang membereskan mainannya) but it didn't works Son :)
dan akhirnya Darren mengembalikan mainannya ke tempatnya .

Well done Son :)

Wednesday 13 May 2009

11 tahun lalu (A Rememberance)

11 tahun lalu, di tanggal 12 Mei 1998 saya masih duduk di bangku SMU kelas 1.

Tiba- tiba saja terjadi kerusuhan tepat di sebelah gedung sekolah saya.

Showroom mobil Bimantara Cakra habis terbakar dan rusak berat.

Kakak- kakak mahasiswa dari Universitas Indonesia berorasi sepanjang jalan.

Jam menunjukkan jam 12 siang, ada beberapa tronton tentara yang diparkir di depan gedung sekolah untuk mengangkut siswa siswi yang dipulangkan oleh pihak sekolah, mungkin ada juga orangtua dari siswa atau siswi SMU 68 yang kebetulan orang militer.

Saya tidak mungkin ikut dengan mereka karena arah tujuan kami berbeda.

Mau tidak mau saya harus berjalan kaki dari Salemba menuju Kampung Rawa.

Kesepian menghantui sepanjang jalan, tidak ada satu pun kendaraan umum yang lalu lalang di jalan raya.

Saat itu saya tidak tahu bahwa terjadi chaos yg berujung pada penyiksaan, pemerkosaan terhadap etnis Tionghoa.

Yang saya tahu bahwa saya harus segera kembali pulang menuju rumah, menuju tempat teraman bagi saya.

Dan hanya karena kasih Tuhan saja saya masih bisa menulis ini.

Baru beberapa hari saya mendengar kabar mengenai penyiksaan dan pemerkosaan terhadap etnis Tionghoa.

Sampai hari ini, belum ada penegakan hukum yang pasti mengenai otak dibalik semua kejadian ini.

Tanpa bermaksud untuk membuka luka lama bangsa ini, saya hanya mau berkata bahwa "kami juga anak bangsa, walau kami sipit dan kulit kami kuning, kami merasa bagian dari bangsa ini dan kami mengasihi bangsa ini."