Wednesday 13 May 2009

11 tahun lalu (A Rememberance)

11 tahun lalu, di tanggal 12 Mei 1998 saya masih duduk di bangku SMU kelas 1.

Tiba- tiba saja terjadi kerusuhan tepat di sebelah gedung sekolah saya.

Showroom mobil Bimantara Cakra habis terbakar dan rusak berat.

Kakak- kakak mahasiswa dari Universitas Indonesia berorasi sepanjang jalan.

Jam menunjukkan jam 12 siang, ada beberapa tronton tentara yang diparkir di depan gedung sekolah untuk mengangkut siswa siswi yang dipulangkan oleh pihak sekolah, mungkin ada juga orangtua dari siswa atau siswi SMU 68 yang kebetulan orang militer.

Saya tidak mungkin ikut dengan mereka karena arah tujuan kami berbeda.

Mau tidak mau saya harus berjalan kaki dari Salemba menuju Kampung Rawa.

Kesepian menghantui sepanjang jalan, tidak ada satu pun kendaraan umum yang lalu lalang di jalan raya.

Saat itu saya tidak tahu bahwa terjadi chaos yg berujung pada penyiksaan, pemerkosaan terhadap etnis Tionghoa.

Yang saya tahu bahwa saya harus segera kembali pulang menuju rumah, menuju tempat teraman bagi saya.

Dan hanya karena kasih Tuhan saja saya masih bisa menulis ini.

Baru beberapa hari saya mendengar kabar mengenai penyiksaan dan pemerkosaan terhadap etnis Tionghoa.

Sampai hari ini, belum ada penegakan hukum yang pasti mengenai otak dibalik semua kejadian ini.

Tanpa bermaksud untuk membuka luka lama bangsa ini, saya hanya mau berkata bahwa "kami juga anak bangsa, walau kami sipit dan kulit kami kuning, kami merasa bagian dari bangsa ini dan kami mengasihi bangsa ini."