Thursday, 29 July 2010

To Love your Child(ren)



Dahulu, saya masih ingat apabila saya melakukan kesalahan ataupun melanggar perintah orang tua saya ada hukuman fisik yang diberikan kepada saya.

Dengan berbekal masa lalu yang tidak menyenangkan seperti itu, saya berjanji untuk tidak melakukan hal yang sama terhadap anak saya.

Saya belajar untuk menahan diri, mengatur emosi agar tidak pernah melakukan kekerasan fisik sebagai bentuk hukuman terhadap anak saya.

Pagi ini, semua begitu menyenangkan sampai tiba saat Darren bermain dengan termometer.

Darren tahu dengan persis dimana saya menyimpan termometer dan sudah berulang kali saya dan suami memperingatkan Darren untuk tidak bermain dengan termometer.

Tapi, tadi pagi terjadilah insiden termometer pecah dan beling dimana- mana.

Aaaargh!! kenapa harus di pagi begini ??? Saya harus mengejar ke bank, ke kantor...

Akhirnya, saya memilih untuk tidak memukul Darren karena ulahnya.

Saya memilih untuk menghukum Darren dengan membatalkan niat saya mengajak Darren jalan ke Mother and Baby Fair 2010 sesudah dia selesai sekolah hari Sabtu nanti.

Ya, rasanya itulah hukuman yang tepat. Di rumah saja sepanjang akhir pekan.

Tentu saja saya marah, tapi saya juga menyadari bahwa keingintahuan Darren yang tinggi di usianya sekarang adalah hal yang wajar.

Dan sebagai orang tua, kita harus terus mengawasi kegiatan anak kita.

Sampai akhirnya saya tidak tahan melihat wajahnya yang polos sembari meminta maaf kepada saya.

"Ma... maaf Maaa..."