Wednesday 7 October 2015

Cerita Kelahiran Xiao Dre

As promise, I will post the birth process of my second son, Xiao Dre :)

Awal September 2015
Papa aku menelepon dan menanyakan kabar kehamilanku serta tanggal perkiraan lahir. Papa mengucap, "Melahirkan tanggal 19 September 2015 juga baik"
Aku anggap itu sebagai doa dan restu dari papa namun hanya Xiao Dre yang dapat menentukan kapan dia akan lahir :)

14 September 2015
Aku sedang BBM-an di grup the Joseps yang berisi ipar-ipar. Aku mengutarakan kegundahan kalau belum ada tanda-tanda Xiao Dre akan lahir. Sejujurnya aku lupa seperti apa kontraksi palsu itu. Hasil kunjungan terakhir  ke obgyn juga dinyatakan bahwa kepala Xiao Dre walau posisi sudah di bawah namun masih melayang alias belum masuk sepenuhnya ke dalam panggul. Ditambah lagi kalau plasentaku sudah mulai mengalami pengapuran. Duh, rasanya gundah gulana! Aku takut kalau harus menjalani operasi kalau sampai minggu depan, 22 Sep belum ada tanda-tanda akan melahirkan secara normal karena usia kandunganku sudah mencapai 40 minggu.

Setiap malam aku mengafirmasi Xiao Dre kalau 22 September 2015 merupakan tenggat waktu, akan diputuskan apabila dia belum mau lahir maka aku harus menghadapi meja operasi. Mungkin saja opsi pertama yang akan ditawarkan adalah induksi. Kebanyakan induksi melebihi rasa sakit dari kontraksi alami serta bisa saja pembukaan jalan lahir tersendat sehingga bukan tidak mungkin akan berakhir di meja operasi.

Aku menyampaikan ketakutanku kepada Xiao Dre dan meminta agar dia mau lahir secara spontan sebelum 22 September 2015. Aku juga meminta agar Xiao Dre membantu mendorong dari dalam saat persalinan tiba nanti sama seperti yang aku afirmasikan kepada Darren dulu :)

Suami pun meminta kepada Xiao Dre  untuk lahir setelah acara sosialisasi aman berkendara bersama Maxxio selesai.

18 September 2015
Ini merupakan Jumat terakhir sebelum aku cuti melahirkan. Berdasarkan pengalaman melahirkan Darren yang mundur seminggu maka aku memang sengaja mengajukan cuti yang mepet dengan hari perkiraan lahir supaya jatah cuti bisa maksimal aku pakai untuk berlama-lama dengan Xiao Dre. Karena cuti terakhir, aku memutuskan untuk keluar dari kantor jam 16.00 dengan dijemput oleh suami dan Darren. Kami memutuskan untuk mengambil goodie bag Parenting Club Mothercare di salah satu mal di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Yes! We had so much fun! Kami ke toko buku, makan pizza dan ke Snappy untuk menemani suami mempersiapkan data untuk sosialisasi aman berkendara di salah satu SMK di Jakarta Timur. Bahkan aku sempat berkicau di Twitter berharap kalau akan segera kontraksi karena berkeliling mal :)

19 September 2015
06.00  Aku bangun untuk membantu abank (panggilan sayangku kepada suami) mempersiapkan konsumsi yang akan dibawa  untuk sosialisasi aman berkendara. Selesai membantu dan mengantar abank kedepan pintu pagar, aku sarapan dan memutuskan untuk istirahat sebentar karena pinggang yang pegal akibat terlalu lama duduk.

10.00  Aku terbangun dan merasa "basah" di bawah sana. Kuatir dengan merembesnya air ketuban, aku mengecek celana dalam dan ternyata bukan air ketuban yang merembes melainkan flek kecoklatan, mungkin hari ini saatnya, aku membatin. Akhirnya aku putuskan untuk segera mandi dan bersiap ke rumah sakit kalau kontraksi sudah mulai teratur. Aku memberitahu abank yang baru saja selesai menyelenggarakan acara sosialisasi aman berkendara dan menelepon mama untuk didoakan semoga Xiao Dre bisa lahir hari ini.

12.00  Kontraksi masih timbul tenggelam. Abank sudah menghubungi dr. Caroline Tirtajasa, SpOG dan aku sudah diminta untuk datang ke RS Omni Pulomas segera karena berkaitan dengan permintaan darah yang harus dilakukan segera mengingat kondisi Hb-ku rendah untuk melahirkan, yaitu hanya 9,5. Namun karena kontraksi masih timbul tenggelam, aku memutuskan untuk makan siang dan beristirahat dulu di rumah sebelum berangkat ke rumah sakit.

14.00  Aku mempraktekkan Tapas Acupressure Technique (TAT) yang diajarkan oleh mas Reza Gunawan agar kontraksi bisa lebih konstan dan berjalan lancar.

15.30  Masih belum ada perkembangan dari kontraksi yang konstan, namun akhirnya aku memutuskan ke rumah sakit bersama abank dan Darren karena mau CTG untuk melihat kondisi Xiao Dre.

16.00  Perjalanan menuju rumah sakit dilancarkan dan aku segera menemui bidan jaga di rumah sakit. Bidan jaga melakukan pemeriksaan dalam dan mengatakan bahwa bukaan sudah 2-3, wah aku tentunya senang bukan main! Berarti sebentar lagi aku akan bertemu mahluk kecil yang selama 9 bulan lebih aku bawa di dalam perutku :)
Setelah diperiksa dalam, Xiao Dre di CTG... terlihat bahwa jantungnya baik dan kontraksiku memang belum teratur.

17.00  Selesai CTG, aku diharuskan oleh obgyn-ku untuk langsung diobservasi yang artinya tidak boleh pulang lagi ke rumah. Semua administrasi yang diperlukan untuk rawat inap termasuk permintaan darah diurus oleh suamiku. Untuk permintaan darah di PMI, kalau bisa menyertakan Kartu Keluarga (KK) agar mendapatkan potongan harga.

18.00  Karena telah diputuskan akan rawat inap maka aku meminta makan malam karena perut mulai lapar lagipula aku juga perlu tenaga cadangan, jaga-jaga kalau melahirkan pada hari berikutnya. Saat makan malam, kontraksi yang aku rasakan sudah 5-10 menit sekali. Setelah makan malam, obgyn-ku datang dan melakukan periksa dalam dan dia mengatakan kalau pembukaan baru 1! Lhaaaa, gak jadi seneng deh aku.... masa baru bukaan 1, bakalan lama nih proses persalinanku :(

19.00  Kedua orangtuaku sudah datang untuk menemani dan memberikan semangat dalam menjalankan persalinan. Aku pun sudah meminta dukungan doa dari saudara-saudara seiman di grup whatsapp dan Tante Dede juga sudah secara langsung mendoakanku agar proses persalinan berjalan lancar. I really need lotsa prayer!  Karena merasa proses persalinan ini akan panjang, aku meminta abank untuk mengantar Darren kembali ke rumah. Setelah ditinggal abank dan Darren, kontraksi semakin intens, dan aku hanya bisa meremas tangan mama saat gelombang cinta itu datang! *maaf ya Ma, pasti tanganmu sakit aku remas sedemikian rupa*

21.30  Setelah menikmati gelombang cinta yang terus menerus, tiba-tiba *blup* ketubanku pecah! Spontan aku langsung berteriak, "Suster, ketuban saya pecah"
Suster pun datang dan bilang kalau aku sudah mengalami pembukaan yang lengkap dan segera dipersiapkan untuk melakukan persalinan. Obgyn-ku pun sudah ditelepon dan dalam perjalanan menuju rumah sakit. Aku segera dipindahkan dari ruang observasi ke ruang persalinan. Tepat saat rasa panas terasa di bawah sana yang artinya kepala bayi akan segera keluar, obgyn-ku sudah tiba dan aku sudah diperbolehkan untuk mengejan. Jujur saja, aku gak tau mengejan itu seperti apa! Kata orang, mengejan itu seperti orang yang mau *maaf* pup! Tapi aku gak pernah mengejan kalau sedang melakukan urusan yang satu itu. Akhirnya obgyn-ku menggunakan bahasa yang paling sederhana yaitu, "Berakkin aja!" *HAHAHAHA*

21.47 Akhirnya, dengan satu kali mengejan saja, Xiao Dre sudah lahir :)


Selamat datang ke dunia barumu nak, terima kasih karena sudah membantu mama menjalani proses persalinan yang minim intervensi :)

Selesai melahirkan aku masih harus bermalam di ruang observasi karena harus ditransfusi darah, agar kondisiku bisa segera pulih karena harus mengasuh newborn.

And, somebody's blood saves my life!

Aku juga mau mengucapkan terima kasih tak terhingga untuk teman-teman WA, Pdt Dede S Moeljana  yang telah turut mendoakan proses kelahiran Xiao Dre, papa dan mama yang menemani, mama mertua, suami, dr. Caroline Tirtajasa, SpOG yang segera datang tanpa aku perlu menunggu lama, bidan Maemunah dan suster Anita yang telaten mengurusku.

Melahirkan hanya awal dari perjalanan panjang mengasuh anak, masih ada perjuangan panjang untuk menyusui ☺

Semoga proses menyusui pun berjalan lancar!

@HoneyJT -