Friday 19 November 2010

Day 3 Liburan Lokal 2010



Setelah check out dari Waka di Ume, kami melanjutkan perjalanan ke pura Tirta Empul yang letaknya tepat dibawah Istana Kepresidenan Tampak Siring dan melanjutkan perjalanan menuju ke Lovina.









Sampai di Lovina, kami segera mencari penyewaan kapal tongkang untuk melihat lumba- lumba besok. Sebenarnya hotel juga menyediakan penyewaan kapal hanya saja lebih mahal sehingga kami memutuskan untuk menyewa kapal milik penduduk sekitar pantai Lovina.



okay, that is the end of today :)

DAY 2 Liburan Lokal 2010

Kami hanya menginap semalam saja di hotel sekitaran Tuban maka kami puaskan dengan berenang pagi sebelum meninggalkan hotel menuju tempat wisata Garuda Wisnu Kencana (GWK) dan pasar Sukowati.



Dalam perjalanan kami sempatkan untuk membeli makanan cepat saji untuk makan siang Darren dan mampir ke Pia Legong untuk cemilan kami selama di perjalanan.

Sampailah kami di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park. GWK didesain dan dibangun oleh Nyoman Nuarta, seorang seniman Indonesia. Hanya sayang, monumen yang terdiri dari beberapa bagian dan tingginya akan mencapai 150 meter terbengkalai karena sejak dibuat sampai saat ini belum juga kelihatan akan disatukan.







Selesai dari GWK, kami meluncur ke pasar seni Sukowati untuk menyalurkan hasrat belanja.

Sayangnya, kami tiba saat pasar sudah akan tutup. Hanya beberapa oleh- oleh yang berhasil kami beli.

Di hari ke- 2 ini, kami menginap di Ubud.

Karena memang perjalanan kami ke Bali ini akan sampai ke Lovina yang letaknya di ujung atas pulau dewata ini. Sehingga kami menginap berpindah- pindah, but it is fun anyway.

Ubud terkenal dengan tempat yang sejuk dan tenang. Dan benar saja, saya “kerasan” di Ubud.

Di Ubud bisa kita temukan resto untuk vegetarian yang ramah lingkungan seperti Bali Buddha, ah jadi ingat film Eat, Pray, Love-nya Julia Roberts.

Ubud pun terkenal dengan tempat berkumpulnya kesenian khususnya kesenian mematung dan melukis.

Sayang sekali kami tidak menyempatkan diri berhenti di pasar seni Ubud, padahal pandangan mata saya memberikan sinyal bahwa banyak benda seni yang dijual murah disana.

Di Ubud, kami menginap di Waka di Ume villa and hotel.





Waka di Ume sendiri artinya adalah Heaven in paddy field. Hotel ini sangat nyaman dan sunyi, cocok sekali untuk menyendiri dan relaksasi dari kebisingan kota besar seperti Jakarta. Suatu saat saya akan kembali ke Ubud untuk berdiam dan menikmati hening selama beberapa hari (crossing finger).