Wednesday 10 March 2010

Celoteh Ibu tentang Social Network

Akhir- akhir ini dengan semakin canggihnya alat komunikasi dan semakin mudahnya kehidupan kita dipenuhi oleh laju informasi, saya jadi sering chat dengan teman- teman.

Sebagian ada yang hanya bertukar kabar, sebagian ada yang janjian untuk ketemuan, sebagian ada yang sarat dengan informasi.

And I choose to be balance , chat untuk diskusi soal parenting ada, chat untuk janjian ketemuan ada, chat untuk konyol- konyolan juga ada.

Yang paling menyenangkan buat saya adalah saat saya bisa memberikan informasi yang benar buat orang lain such as relationship, finance, parenting and many more.

Saya bukan orang yang “mau tahu” urusan orang lain tapi selalu saja ada orang- orang baru dalam kehidupan saya, but I think God just sent them to me…. yang saya yakini everything in this life sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Dan yang saya mau lakukan hanyalah menjadi berkat lewat sikap, perkataan dan tulisan saya.

So, I promised to my self to write only good things in my social network account.

And I don’t play anything on my social network because it’s wasting time.

Time is priceless.

We need to use and manage our time wisely.

And you can find, everyday (if I could) I always write 3(three) gratitudes per day.

Yes, I’m counting my blessings and I find there are many things I can grateful on everyday.

It’s feels good when I can “educate” people specially about Keuangan Rumah Tangga or Keuangan Pribadi.

That’s why I need to take Certified Financial Planner soon… Please dear God… sedia-in ya… I’ve made survey on it

Social network bisa memberikan dampak positif sekaligus dampak negatif secara bersamaan.

Seorang anak bisa kabur dari rumah karena diajak oleh teman yang baru dia kenal di Facebook.

Kalau saya jadi orangtua, tentunya saya akan kembali bertanya kepada diri saya sendiri kenapa anak saya sampai bisa lolos dari pengawasan saya sebagai orangtua.

Apakah saya sudah menyakiti hati anak saya sehingga anak saya bisa kabur dari rumah, bukan Facebook-nya yang dipermasalahkan.

Facebook hanya media atau alat. Sama seperti pisau, kalau digunakan hanya untuk memotong atau mengiris bawang gak masalah. Tapi kalau untuk membunuh, itu negatif.

Jadi alasan bahwa Facebook itu haram, it’s absolutely silly!!!

Kita sebagai orangtua punya kewajiban penuh untuk menjaga anak kita, memberi pengarahan dan jangan lupa kasih sayang.

Kita sebagai orangtua harus menjadi orang yang pertama didatangi oleh anak- anak kita saat mereka punya masalah ataupun saat mereka bersuka.

Caranya bagaimana ?

Caranya dengan menjadi teman, menjadi orangtua yang bisa mereka banggakan, menjadi pribadi yang mereka bisa andalkan.