Saturday 30 June 2018

Tin Tin si Bus yang Berbicara

Masih ingat kan kalau aku dan Xiao Dre sedang menanti-nantikan paket trial satu bulan dari Kodomo  Challenge?

Akhirnya paket perdana Kodomo Challenge tiba! Hore!

Friday 29 June 2018

Seru Bermain Kodomo Challenge bersama Shimajiro

Aku masih ingat pertama kali melihat bayi mungil yang masih berselimutkan selaput putih menangis dengan keras dan dibaringkan di atas dada untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Rasanya saat itu adalah momen paling membahagiakan seumur hidupku. Bayi kecil yang dinanti-nantikan selama hampir 10 bulan berada di dalam perut yang aman dan nyaman akhirnya melihat dunia di luar ketubannya. Seiring semakin bertumbuhnya bayi mungilku, aku jadi serba kuatir tentang masa depannya. Tentunya, setiap orangtua menginginkan segala hal baik untuk anaknya termasuk belajar mencari tahu dan mengerti tentang dunia anak.

Dunia anak adalah dunia bermain karena bermain merupakan sifat naluriah anak. Bermain adalah hak anak sesuai dengan konvensi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai hak anak yang juga sudah diratifikasi pada tahun 1990 oleh pemerintah Indonesia.

Kegiatan bermain membantu anak belajar tentang dirinya sendiri dan juga lingkungannya apalagi kala anak berada dalam masa golden age period (0-6 tahun). Pada usia emas ini pertumbuhan dan perkembangan fisik serta otak anak berada pada masa terbaik. Segala informasi yang diserap akan mempengaruhi kepribadian, sikap dan karakter anak.

Melihat dampak bermain yang positif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, memilih mainan pun menjadi hal yang gampang-gampang susah. Ada begitu banyak pilihan mainan anak yang dapat kita beli bebas di luar sana tapi apakah kita sudah optimal memainkannya bersama anak?

Beberapa bulan lalu, aku melihat sebuah iklan di media sosial yang dinamakan "Kodomo Challenge". Pertama kali melihat, kupikir ini adalah program dari merek pasta gigi untuk anak sehingga aku tidak menghiraukannya untuk beberapa lama. Namun ada beberapa temanku yang posting di media sosialnya tentang Free Trial Kit  dan aku tertarik untuk mencobanya. Bagi kalian yang juga ingin mencoba, bisa langsung klik di sini!  Bahkan, saat kami berangkat liburan Maret 2018 lalu, Dre kelihatan asyik bermain dengan buku bergambar!
Asyik membaca buku bergambar sambil menunggu waktu boarding

Sampai akhirnya, Xiao Dre mencoba Kodomo Challenge Touch & Try pada 24 Maret 2018 di kantorkuu co working space, Jakarta Selatan.
Berfoto bersama si harimau kecil pemberani, Shimajiro
Akhirnya setelah membawa Xiao Dre mencoba Kodomo Challenge Touch & Try, aku jadi tahu apa itu Kodomo Challenge sepenuhnya!

Kodomo Challenge  merupakan program edukasi dari Benesse Corporation, sebuah perusahaan edukasi nomor satu di Jepang. Kata Benesse sendiri artinya well being, yang selalu berusaha membantu setiap konsumen agar dapat meningkatkan motivasi untuk belajar dan memecahkan setiap masalah dalam hidup mereka.

Program edukasi Kodomo Challenge  diciptakan untuk mendampingi orang tua dalam mengoptimalkan perkembangan anak usia dini. Selain itu, program edukasi ini dirancang agar anak dan orang tua dapat belajar sambil bermain bersama serta membantu anak belajar dan berkembang dengan beragam kegiatan setiap bulannya.

Tentunya untuk mendapatkan paket mainan edukasi ini, orangtua perlu berlangganan melalui sistem kontrak 6 bulan (Rp2.178.000) atau 12 bulan (Rp3.168.000) yang dapat dicicil menggunakan kartu kredit berlogo Visa atau Master. Saat ini program edukasi tersedia dalam dua pilihan, Toddler (untuk anak usia 1-2 tahun) dan Playgroup (untuk anak usia 2-3 tahun).
Salah satu mainan dari serial Kodomo Challenge
Metode pembelajaran program edukasi ini memiliki 3 keunggulan:
  1. Menggunakan pendekatan multiplatform. Paket Kodomo Challenge datang dengan buku bergambar, mainan, video dan boneka tangan binatang harimau yang bernama Shimajiro serta buku panduan untuk orangtua.
  2. Kurikulum dan materi sesuai dengan perkembangan anak. Paket edukasi ini dilengkapi dengan kurikulum dan materi ajar yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak, baik fisik maupun logika, sehingga anak bisa menikmati dan mengerti paket edukasi dengan lebih baik.
  3. Menghadirkan sosok learning buddy. Karakter utama dari paket edukasi ini adalah seorang anak harimau lelaki pemberani yang bernama Shimajiro. Dia digambarkan penasaran tentang segala hal, berani mencoba hal baru dan senang bermain bola tendang. Tidak hanya hadir dalam bentuk boneka tangan, kartun Shimajiro sudah tayang di MNC Kids Channel Indovision dalam bahasa Indonesia.
Setelah mencoba mainan edukasi Kodomo Challenge aku merasakan manfaatnya terhadap Dre. Awalnya,dia mengeksplorasi mainan yang disodorkan dan mulai memilih mainan yang menarik baginya. Pada proses ini, Dre belajar untuk membuat keputusan bagi dirinya sendiri secara sadar.
Mengeksplorasi buku bergambar Kodomo Challenge
Ada juga permainan konstruktif yang disampaikan melalui mainan berbentuk balok, segitiga dan lingkaran. Jenis mainan ini membantu anak untuk membuat perencanaan. Video mengajarkan anak untuk meniru dan bermain secara energetik yang membuatnya belajar perbedaan peran dalam hidup.
Xiao Dre asik bermain dengan Free Trial Kit
Nah, sehabis merasakan dampak positif Dre setelah bermain  Kodomo Challenge bersama akhirnya aku mencoba kontrak satu bulan seharga Rp396.000. Duh, aku dan Dre sudah tidak sabar untuk memegang paket mainan edukasi di bulan Juli 2018 nanti!


Informasi lebih lanjut:
Website: https://www.shimajiro.id/
Instagram: @shimajiroclubid
Fan Page: Shimajiro Club Indonesia

Rindu Bapak di Film Koki Koki Cilik

"Kamu, kalau sudah besar mau jadi apa?" atau "Apa sih cita-citamu?" Aku yakin banget kita semua pasti juga pernah mengalami masa-masa ditanya tentang cita-cita. Dan biasanya kita punya jawaban favorit yang bisa jadi berubah-ubah sejalan perkembangan waktu. Kalau aku, pernah menyebut profesi yang terasa keren seperti dokter, guru hingga marine biologist. 

Sunday 24 June 2018

[SIN] The Day!

Sabtu, 17 Maret 2018 akhirnya tiba, hari itu merupakan hari aku sekeluarga terbang ke Singapura (SIN) untuk liburan sekejap.

read more: Buat Paspor Tanpa Calo

Aku menggunakan maskapai penerbangan Jetstar yang didapatkan dari traveloka. Jangan tanya berapa harga tiket pesawat yang dibayarkan karena aku membeli tiket pesawat pp beserta dengan hostel (private room) selama 4D3N total seharga Rp8.266.594 untuk 4 orang dewasa dan 2 orang anak. Kalau dihitung murah juga ya, per orang hanya membayar Rp1.378.000 untuk tiket CGK-SIN pp beserta hostel 4D3N!

read more: Berburu Tiket Pesawat dan Akomodasi Murah

Jadwal pesawat boarding adalah jam 12:35, aku dan keluarga berangkat menuju Soekarno Hatta International Airport (SHIA), Cengkareng Terminal 2 (T2) pada jam 10:00. Sehari sebelumnya suami sudah memesan taksi Bluebird dan meminta armada Honda Mobilio karena jumlah penumpang dewasa sebanyak 4 orang dan 2 orang anak (umur 10 tahun dan 2 tahun) serta bagasi yang cukup banyak.

Tuesday 12 June 2018

Sentuhan Cinta Ibu

"Ma... kaki dedek pegel"

Biasanya kalau Xiao Dre sudah ngomong begini artinya dia minta dipijat lembut menjelang tidur malam. Dre memang senang sekali beraktifitas di luar ruangan, walau hanya sekadar mengunjungi rumah seorang Oma bernama Ai Chen. Dre akan berlari-lari kecil menuju rumah sang Oma. Setelah dipijat, Dre akan tidur malam dengan nyenyak, ajaib deh!

Nah, siapakah dia antara ibu/mama/mommy/bunda sekalian yang juga memijat bayi sejak lahir? Kalau aku sejak memiliki anak pertama sampai kedua selalu melakukan pijat untuk bayi sendiri belajar dari buku.

Monday 11 June 2018

Anti Panik saat anak sakit di tempat liburan

Memiliki anak yang mudah diajak liburan memang menyenangkan. Darren, si sulung memang terbiasa menggunakan jalur darat dan udara sejak usianya belum satu tahun. Aku enggak pernah mengalami D1 mendadak sakit saat bepergian, pokoknya memori liburan kami indah sekali!

Maret lalu, kami sekeluarga liburan ke negara singa nyembur banyu. Persiapannya memakan waktu 4 tahun dengan menabung karena aku juga mengajak papi dan mami ikut serta.

read more: Liburan Pertama Kali Ke Singapura

Perjalanan pun lancar,  D2 tertidur saat pesawat take off. Ketika mendarat, mendadak tubuh D2 demam! Celakanya, aku enggak membawa obat penurun demam yang biasa dikonsumsinya. Yang aku bawa hanya minyak atsiri peppermint yang dapat digunakan untuk membantu meredakan demam. Aku pun berharap setelah diolesi minyak atsiri, demam D2 bisa turun sehingga kami bisa melanjutkan liburan.

Saturday 9 June 2018

Keluarga Indonesia Berdaya Lawan Korupsi

Juni 2011, berita nasional mengangkat permasalahan yang dialami oleh Ibu Siami. Ibu Siami merupakan orangtua murid siswa kelas VI yang dipaksa oleh wali kelasnya untuk memberikan jawaban ujian nasional kepada seluruh teman kelasnya. Tentu saja Ibu Siami tidak tinggal diam. Dia yang berusaha mengajarkan kejujuran kepada buah hatinya mencoba untuk meminta penjelasan dari pihak sekolah.

Ibu Siami bercerita pengalamannya beberapa tahun silam

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Upaya Ibu Siami menghadap pihak sekolah justru mendapatkan tudingan mencemarkan nama baik sekolah dan kampung tempat tinggalnya. Bahkan keluarga Ibu Siami mengalami pengusiran dari rumahnya sendiri dan dipaksa untuk meminta maaf kepada masyarakat atas perbuatannya menegakkan kejujuran. Ironis bukan?

Perbuatan mencontek dan memberikan contekan merupakan perilaku koruptif yang merupakan awal gerbang tindakan korupsi.

Menurut Najelaa Shihab, Penggagas Pesta Pendidikan mengatakan bahwa, "Melihat apa yang dialami oleh Ibu Siami, korban bukan hanya anak dan orangtua. Jangan-jangan guru juga menjadi korban dari sistem pendidikan yang belum mengutamakan nilai kejujuran."

Najelaa Shihab berbagi cara menanamkan kejujuran pada anak

Orangtua berperan untuk terlibat dalam menanamkan nilai kejujuran terhadap anak. Dan hanya anak-anak yang cerdaslah yang dapat membedakan perilaku koruptif dengan perilaku yang benar.

Apa sih definisi anak cerdas?
Anak cerdas merupakan anak yang kreatif, bukan sekadar patuh pada peraturan tetapi juga kritis.

Sebagai orangtua tentu saja kita ingin agar anak-anak menjadi cerdas, mandiri, bahagia dan berdaya hanya terkadang caranya salah termasuk mengizinkan perilaku koruptif. Kita terkadang berbohong karena cinta dengan anak kita. Padahal dengan berbohong kita sudah mengajarkan ketidakjujuran kepada anak kita.

Menurut data KPK, ada 75 orang pelaku korupsi dengan usia di bawah 40 tahun. Ada 5 kasus korupsi yang ditangani KPK, pelakunya ayah-anak/ibu-anak. 2 kasus korupsi pelakunya kakak beradik dan belasan kasus pelakunya pasutri. Ini membuktikan bahwa korupsi terjadi dari dalam keluarga. Mengejutkan bukan?

Bagaimana tindak pidana korupsi bisa terjadi? Karena orangtua belum melihat benang merah ketidakjujuran yang dilakukan oleh anak sebagai potensi tindakan koruptif di masa mendatang. Akibatnya orangtua menjadi permisif dengan isu korupsi padahal tidak ada pelaku korupsi yang tiba-tiba melakukan korupsi. Tindak pidana korupsi merupakan evolusi dari perilaku koruptif.

Lalu, bagaimana agar keluarga Indonesia bisa berdaya melawan korupsi?

Ada 5 cara untuk mencintai anak dengan lebih baik dan mengajarkan nilai kejujuran kepada anak:
Cari cara sepanjang masa
Ingat impian tinggi
Nerima tanpa drama
Tidak takut salah
Asyik main bersama

Pola asuh masa lalu sudah tidak dapat lagi diterapkan pada generasi anak-anak kita. Orangtua perlu belajar cara mencintai anak yang membuat anak cerdas dan berdaya. Pendidikan dan pengasuhan dalam keluarga harus memperhatikan dam pak di masa depan bukan hanya efek yang ditimbulkan saat ini. Pendidikan mengenai nilai kejujuran bukan hanya menjadi tanggung jawab keluarga inti namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat. Contohnya kasus yang dialami Ibu Siami. Atau bisa juga pola asuh dengan sogokan, misalnya akan mendapatkan es krim apabila mau makan sayur.

Cara orangtua mencintai anak dengan mengingat impian tinggi. Semua orangtua punya harapan tinggi berupa kecerdasan, kemandirian dan keberdayaan terhadap anak-anaknya. Saat timbul masalah, orangtua harus mengajak anak menemukan solusi yang membuat mereka berupaya menyelesaikan tanpa mengorbankan impian mereka.

Seringkali orangtua kelewat drama ketika menerima kenyataan terutama hal-hal yang kurang mengenakkan terjadi pada anak. Kita perlu menjadi orangtua yang bijak dan tetap tenang saat masalah timbul. Contohnya, ketika anak berbohong.

Berapa banyak dari kita yang mengalami pola pengasuhan lama yang seringkali menyatakan bahwa orangtua tidak pernah salah? Aku merasakan pola pengasuhan tersebut. Kita sebagai manusia pasti tidak luput dari kesalahan. Maka saat orangtua salah kepada anak, minta maaflah... Tidak perlu gengsi. Dari sana anak akan belajar bahwa dia tidak perlu takut berbuat salah. Namun justru anak dapat belajar dari kesalahan yang pernah diperbuat.

Cara terakhir, belajar sambil bermain. Penelitian membuktikan bahwa cara paling efektif anak belajar adalah ketika mereka bermain. Dan, siapakah di dalam keluarga yang menyenangkan untuk diajak bermain? Jawabannya adalah ayah. Melihat betapa pentingnya peran ayah dalam menanamkan nilai kejujuran kepada anak, yuk para ayah kita upayakan keluarga Indonesia berdaya melawan korupsi!