read more: Buat Paspor Tanpa Calo
Aku menggunakan maskapai penerbangan Jetstar yang didapatkan dari traveloka. Jangan tanya berapa harga tiket pesawat yang dibayarkan karena aku membeli tiket pesawat pp beserta dengan hostel (private room) selama 4D3N total seharga Rp8.266.594 untuk 4 orang dewasa dan 2 orang anak. Kalau dihitung murah juga ya, per orang hanya membayar Rp1.378.000 untuk tiket CGK-SIN pp beserta hostel 4D3N!
read more: Berburu Tiket Pesawat dan Akomodasi Murah
Jadwal pesawat boarding adalah jam 12:35, aku dan keluarga berangkat menuju Soekarno Hatta International Airport (SHIA), Cengkareng Terminal 2 (T2) pada jam 10:00. Sehari sebelumnya suami sudah memesan taksi Bluebird dan meminta armada Honda Mobilio karena jumlah penumpang dewasa sebanyak 4 orang dan 2 orang anak (umur 10 tahun dan 2 tahun) serta bagasi yang cukup banyak.
Tiba di SHIA, kami langsung menuju check in counter. Di sana kami menyerahkan tiket dan paspor untuk mendapatkan boarding pass serta menimbang koper. Total berat dua koper saat ditimbang hampir mencapai 20 kilogram padahal aku hanya membeli satu bagasi. Ada juga kejadian di luar dugaan, saat koper akan dilakukan security check, salah satu gemboknya macet! Karena sulitnya membuka gembok akhirnya petugas mempersilahkan koper untuk langsung masuk bagasi.
Urusan bagasi selesai, kami menuju gate. Sebelum masuk kedalam boarding gate, Duo D menyempatkan bermain di playground yang tersedia di T2. Bahkan Duo D sempat bermain bersama Bjorka, anak dari pasangan Ringgo Agus dan Sabai Morcheck. Mereka sedang menunggu boarding time menuju Bangkok.
D1 bersama Ringgo Agus dan Bjorka |
Kami pun sengaja tidak langsung menunggu di boarding gate karena khawatir si bungsu kebosanan. Lagipula sudah tiba waktunya untuk Duo D makan siang sehingga kami sempatkan makan terlebih dahulu.
Mendengar panggilan untuk naik ke pesawat kami sekeluarga bergegas menuju garbarata. Kami pun duduk terpisah, aku bersama si sulung dan papaku. Sedangkan suami bersama dengan si bungsu dan mamaku. Tanpa menunggu lama, pesawat pun lepas landas.
Di dalam pesawat, aku membeli SIM card dengan operator StarHub seharga SGD15.00. SIM card ini menawarkan paket data sebanyak 15GB yang dapat digunakan selama 5 hari. Rasanya 15GB cukup untuk mengakomodasi kebutuhan kami untuk browsing, membuka peta sampai upload di media sosial. Cara pengaktifan SIM card dari StarHub pun mudah. Kita hanya cukup mendatangi counter UOB saat tiba di bandara Changi dan menyerahkan paspor kepada petugas untuk aktivasinya.
Stater pack Star Hub |
Selain bisa membeli SIM card atau merchandise yang dijual oleh maskapai penerbangan, biasanya penumpang diberikan formulir embarkasi. Bagi kalian yang akan berlibur ke Singapura wajib mengisi formulir ini. Akan tetapi kalau hanya transit untuk melanjutkan penerbangan selanjutnya, kalian tidak perlu mengisinya. Formulir ini harus diisi dengan menggunakan pulpen ya, oleh sebab itu selalu sediakan pulpen di tas.
Formulir embarkasi Singapura |
Karena suami tidak merasa diberikan formulir tersebut maka suami tidak mengisinya. Bagaimana dengan saya? Aku mengisi kartu tersebut dengan pensil karena sulit menemukan pulpen di dalam tas.
Selama kurang lebih 1 jam 50 menit mengudara, tibalah kami di T1 Changi melewati security check dan menuju gerbang imigrasi. Saat tiba di gerbang imigrasi, suami beserta dengan mama dan si bungsu ditegur oleh petugas dan harus mengisi kartu tersebut di meja yang telah tersedia dekat gerbang imigrasi. Duh, jadi tertahan sedikit lama di imigrasi padahal kami harus mengambil bagasi dan mengejar waktu check in ke hostel.
Urusan imigrasi selesai, aku bergegas menuju bagage claim. Setelah menemukan koper, selanjutnya aku mencari mbak Darling JJS. Siapakah doi? mbak Darling adalah penyedia jasa jajan jalan selama di Singapura. Saya beli tiket wisata ke beberapa tempat darinya. Boleh baca rekomendasi mbak Darling di www.jalanjajansingapura.com. Beli tiket darinya pun sangat fleksibel, bisa transfer pake kurs Rupiah atau uang fisik dalam mata uang SGD.
Setelah selesai urusan bayaran tiket ke mbak Darling kelar, aku mengaktivasi SIM card sembari membeli 6 kartu Singapore Tourist Pass (STP) untuk 3 hari seharga SGD20.00 per kartu. STP berisi saldo SGD10.00 dan biaya kartu sebesar SGD10.00. Jangan khawatir kalau kehabisan saldo karena kartu STP bisa di-top up di stasiun MRT.
Gambar diambil dari The Singapore Tourist Pass |
Bagaimana kalau masih ada sisa saldo di kartu STP? Kalian bisa mengajukan refund di stasiun terakhir menuju bandara Changi. Lumayan kan dapat refund bisa dipakai untuk jajan popcorn bungkus garis vertikal yang heits itu!
Sembari menunggu aku mengurusi koper- sim card - STP, keluarga menunggu di salah satu outlet makanan. Ditambah lagi si bungsu masih ngantuk dan suhu tubuhnya lebih hangat dibandingkan biasanya.
read more: Anti Panik Anak Sakit Saat Liburan
Setelah di rasa cukup mengisi perut (kembali), kami pun akhirnya menggunakan MRT dari T2 menuju Footprints Hostel yang terletak di 25A Perak Road, Singapore 208136.
Pertama, kami menaiki MRT dari T2 sampai ke stasiun EXPO untuk berganti ke jalur Down Town (DT), ambil arah menuju Bukit Panjang. Setelah beberapa menit, kami turun di stasiun ke-13 Jalan Besar (DT22). Kemudian melanjutkan berjalan kaki menuju Footprints Hostel yang berjarak 210 meter dengan waktu tempuh 3 menit saja!
Keliling Singapura menggunakan MRT |
Ketika berjalan menuju Footprints Hostel, kami menemukan beberapa hostel lainnya yang cukup terlihat nyaman. Setelah pernah menginap di The Pod, aku sudah memiliki bayangan bagaimana kami akan menginap bersama-sama dengan tamu lainnya dalam satu gedung. Aku harus mengkondisikan D2 sedemikian rupa agar tidak mengganggu tamu lain. Tapi ternyata, Footprints Hostel memiliki private room yang letaknya di luar bangunan untuk kamar dengan tipe dorm.
Kami sekeluarga mendapatkan private room yang bernama JOY. Fasilitasnya, 2 bunk bed dengan ukuran single di atas dan double di bawah serta kamar mandi. Review Footprints Hostel akan aku posting terpisah ya!
Private Room Footprints Hostel |
Aku dan keluarga menghabiskan sisa hari pertama kami di SIN dengan makan malam sembari menunggu demam D2 reda. Itinerary kami mengunjungi Gluttons Bay untuk makan malam dan menonton Marina Light Show harus kami tanggalkan.
Well, walaupun kami tidak jadi ke Gluttons Bay dan Marina, kami menjelajah daerah sekitar Perak Road dan menemukan banyak tempat makan yang harganya sangat terjangkau. Bahkan di seberang kanan hostel ada bar untuk mereka yang menyukai miras.
Stay tune for more stories from #TheJosepsSINtrip!
1 comment:
Serunya liburan ke singapura :D
Enak sih kalo ajak keluarga, bersih dan rapi :)
Cheers,
Dee - heydeerahma.com
Post a Comment