Friday, 18 September 2009

Wednesday, 9 September 2009

Learning 1st Chapter


Couple weeks ago, I’m enjoying Genesis

The 1st chapter of the Holy Bible

And guess, I’m amazed by the faith of Abraham, the prevail of Jacob and Joseph.

I would like to review for Joseph’s character.

Joseph is the favorite of his father, Jacob, inciting his brothers' jealousy and hatred.

So, his brethren sold him to a wealthy Egyptian named Potiphar.

And the Lord was with Joseph and he was a successful man and found favor in his master’s sight.

Until the wife of Potiphar cast longing eyes on Joseph but he ran away.

Then Joseph was put into jail because Potiphar’s wife slander him.

One day, Joseph interpret Pharaoh’s dreams and Pharaoh let Joseph to ruled over all the land of Egypt.

When famine began to come, Joseph’s brethren went to Egypt to buy grain and he recognized them as his brethren.

He said to them, “Do not therefore be grieved on angry with yourselves because you sold me here, for God sent me before you to preserve life.”

“God sent me before you to preserve a posterity for you in the earth and to save your lives by a great deliverance.”

Saya belajar mengenai Yusuf yang masih muda , bagaimana dia mempercayai bahwa Allah merancangkan yg baik dan sempurna bagi kehidupannya.

Intergritasnya sebagai orang muda yang memegang teguh kebenaran firman bukanlah hal yang gampang.

Perzinahan menjadi isu yang penting di kalangan anak muda, it’s every man’s battle tapi Yusuf adalah contoh bahwa pada saat kita taat maka hal- hal besar akan terjadi atas hidup kita.

Terkadang apa yang kelihatan buruk dimata manusia justru mendatangkan kebaikan bagi kita, penjara bukanlah tempat yang menyenangkan. Begitu juga dengan sebutan bekas narapidana, namun Yusuf tetap memilih taat.

Saya juga belajar mengenai pengampunan melalui teladan Yusuf, bagaimana dia mengasihi dan mengampuni saudara- saudaranya.

Dan anak- anak Yakub inilah yang pada akhirnya menjadi ke- 12 suku Israel dan baru sekarang, setelah puluhan tahun ikut Tuhan, saya baru tahu bahwa bangsa Israel bisa sampai ke Mesir karena bencana kelaparan yang menyebabkan semua keluarga Yusuf menetap di Mesir sampai pada masa Musa.

“Tuhan, ajar aku taat seperti Yusuf, tanpa mempertanyakan mengapa begini atau mengapa begitu.”