Just wanna share beberapa pengalaman dari my mom in law and my mom.
kejadian ini mengenai modus penipuan yg beragam cara dan targetnya adalah orang tua.
Kejadian I
diawal taon ini, mungkin bisa jadi taon yg menggembirakan buat mertua saya karena beliau dapet cucu lagi yg sehat dan sempurna (God answer her prayer) tapi kegembiraan itu lenyap.
kejadiannya Minggu, 13 Januari 2008 siang hari
Aku , swami dan baby D pergi keluar untuk shopping groceries seperti biasanya. Otomatis mertua saya tinggal di rumah dengan ditemani housemaid dan parkiran mobil di rumah kosong. Si penipu memang udah ngincer rumah kita dari lama soalnya setelah kejadian ini, housemaid baru cerita kalo si penipu itu sempet tanya "ada Bapaknya gak di rumah?" sekitar 3 (tiga) bulan sebelum kejadian. kebetulan waktu itu banyak orang di rumah dan dijawab sama maid "ada"
waktu mertua saya tidur siang, si penipu datang dan memperkenalkan diri sebagai orang dari PLN. housemaid membangunkan mertua saya yang sedang tidur siang. Mertua saya bangun dan menemui si penipu tsb, dan tanpa ada buruk sangka mertua saya mempersilahkan si penipu tsb masuk ke dlm rumah.
Alasan mertua saya mempersilahkan si penipu masuk itu karena beliau baca di koran sindo bahwa akan ada sosialisasi petugas PLN membagikan lampu hemat listrik ke penduduk.
agar terlihat sebagai petugas PLN yg asli, si penipu menunjukkan identitasnya berupa kartu indentitas pegawai PLN dan meminta untuk mertua saya menunjukkan kamar mana saja yg memakai AC (agar dia bisa melihat ke dlm kamar dan barang apa saja yg dapat dicuri).
Mertua saya di suruh untuk menyalakan AC di lantai atas sedangkan si penipu berteriak dari lantai bawah ( agar dia memiliki waktu untuk mencuri barang berharga yg gampang di raih) dan housemaid di suruh untuk membuat teh.
pada waktu yg bersamaan si penipu a.k.a pencuri mengambil hp mertua saya dan kamera Pentax beserta 2 (dua) lensa tele yg masing- masing harganya puluhan juta... (SIAL!!!!)
Kejadian II
baru saja terjadi kemarin sore menimpa mama saya.
sebuah perusahaan menelpon mama saya dan mengatakan beliau mendapatkan hadiah dan diminta segera datang ke kantor perusahaan yg mencoba menipu beliau.
karena penasaran dan bercampur senang, beliau mendatangi kantor perusahaan tersebut. sesampainya disana beliau disambut dan di berikan kesempatan untuk mengambil doorprize. Doorprize dibuat sedemikian rupa agar yg dijebak tergiur.
mama saya pertama mendapatkan bonus sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) kemudian di beri doorprize lagi dan beliau mendapatkan hadiah berupa barang elektronik merk G-8 seharga 5 juta-an.
tapi barang tersebut harus ditebus dengan harga 3jt-an tapi mama saya mendapatkan 4 buah barang yang berbeda. akhirnya papa saya nelpon saya dan transaksi tersebut berhasil kami batalkan tapi sayangnya mama saya sudah mengeluarkan sejumlah uang untuk mentraktir karyawan perusahaan tersebut (SIGH!!!!, poor mom)
Ingat- Ingat :
Apabila ada orang yg mengaku PLN, PAM, Telkom berhati- hatilah!.. minta identitas, surat perintah dan persetujuan RT/ RW di lingkungan rumah Anda
Tetap waspada meskipun ada keterangan yang menunjukkan keaslian identitas tsb
Jangan pernah berikan nomer rekening, kartu kredit ataupun keterangan lain yang berhubungan dengan uang atau harta Anda
Minta tolong kepada Saudara dekat yang lebih tahu mengenai perusahaan, produk ataupun proses hukum apabila Anda diberitahu mendapatkan hadiah terutama barang mewah
semua kejadian diatas tentunya bikin saya sakit hati, gondok, kesal dan hampir saja sumpah serapah keluar dari mulut saya. tapi biar semua itu jadi pelajaran berharga buat keluarga kami dan ALert buat semua yg membaca blog ini.
No comments:
Post a Comment