Thursday 22 July 2010

Persiapan Resepsi Pernikahan bagi Lajang



Mata saya selalu berbinar apabila bicara soal pernikahan.

Saya bahagia bila ada orang- orang terdekat saya yang memutuskan untuk menikah.

Karena itu artinya mereka memutuskan untuk masuk ke dalam tahap kehidupan selanjutnya, mengambil tanggung jawab serta komitmen sampai mati. Memutuskan untuk menambah jumlah keluarga besar serta persoalannya.

Setiap orang memiliki impian tersendiri dalam pernikahannya (lebih tepatnya resepsi pernikahan)

Saya pun demikian, impian resepsi pernikahan saya adalah pesta kebun.

Tapi untuk mewujudkan resepsi tersebut tentunya butuh biaya yang tidak sedikit padahal waktu itu saya maupun pasangan saya hanya memiliki tabungan yang tidak besar jumlahnya.

Sedangkan pasangan saya, tidak ingin ada resepsi pernikahan.

Alasan yang diutarakan pasangan kepada saya sangat logis dan tercapai kesepakatan bahwa kami tidak akan melangsungkan resepsi pernikahan.

Namun karena saya dilahirkan dalam lingkungan keluarga keturunan Tionghoa yang masih memiliki paradigma bahwa resepsi pernikahan itu penting, kami harus mengalah mengikuti keinginan terbesar dari mami saya.

Akhirnya kami memutar otak, mencari vendor yang masuk ke dalam budget resepsi pernikahan kami.

Kami mengurus sendiri kebutuhan pernikahan kami dari A sampai Z.

Tentu saja hal tersebut menguras tenaga, waktu dan emosi tapi kami cukup puas dengan hasilnya.

Berikut persiapan bagi pasangan yg ingin mengadakan resepsi pernikahan :

Kesehatan Fisik dan Mental
Tentunya, agar resepsi pernikahan dapat berjalan dengan baik diperlukan kesehatan fisik dan mental yang optimal. Ada lho, pasangan pengantin yang saat resepsinya digelar malah dirawat di rumah sakit. Di pelaminan hanya tersisa orang tua kedua belah pihak and it did happened to my cousin.

Tema Resepsi
Dengan adanya tema akan lebih mudah untuk menentukan lokasi resepsi. Misal, tema pesta kebun tentunya harus mencari tempat resepsi yang mendukung untuk tema pesta tersebut. Dari tema pun kita dapat memutuskan kapan resepsi diadakan, bentuk acara, undangan dan hal lainnya.

Budget
Pastikan untuk stick to the budget agar biaya resepsi tidak membengkak. Bicara soal budget, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan keluarga apabila kondisi keuangan pas- pasan. Be realistic, apabila tidak sanggup maka katakan tidak sanggup. Karena bukan resepsi yang terpenting tapi kehidupan setelah menikah. Seperti yang diutarakan Ligwina Hananto, “ Wedding is for one day but Marriage is for lifetime”. Jadi buat apa resepsi yang hanya 1(satu) hari sampai berhutang bertahun- tahun ??? Ingat juga bahwa hutang tersebut juga akan menjadi masalah dalam keluarga di masa depan.


Persyaratan Administrasi

Surat- surat penting agar pernikahan sah di mata hukum. Persyaratan Administrasi pun untuk masing- masing agama berbeda- beda. Segera cari tahu karena urusan surat- surat ini juga menyita waktu.

Panitia
Bila budget berlebih ada baiknya menyewa wedding organizer professional untuk membantu karena kebanyakan pasangan calon pengantin memiliki waktu yang terbatas untuk mengurus keperluan resepsi tapi bila budget terbatas, ajak saja sahabat , teman dan kerabat untuk membantu mempersiapkan resepsi pernikahan. Saya pun meminta bantuan dari keluarga besar. Paket acara termasuk baby grand piano sewaan pun saya dapatkan dengan harga yang sangat murah. MC saat resepsi tidak dibayar alias gratis karena beliau keponakan mama mertua. Jadi, gunakan saja sumber daya yang ada.

Selamat merencanakan resepsi pernikahan

No comments: