Dongeng sebelum tidur….
Ceritakan yang indah, biar ku terlelap…
Dongeng sebelum tidur…
Mimpikan diriku, mimpikan yang indah…
Lirik di atas merupakan lagu yang berjudul “Dongeng”, dibawakan oleh
sebuah grup musisi kakak beradik yang bernamakan Wayang.
Waktu masih lajang, aku memang sudah menaruh minat terhadap pendidikan
anak melalui bercerita. Minatku ini bisa tersalurkan saat ikut menemani pacar
pada saat itu menjadi seorang guru Sekolah Minggu. Aku ingat pernah berkeliling
Sekolah Minggu di Jakarta untuk melakukan puppet
show. Mungkin, ini juga salah satu alasanku memilih si dia sebagai pasangan
hidup sekarang.
Dan, terbukti semenjak kami memiliki anak pertama, abank, panggilan
sayangku terhadap suami sangat terlibat dalam setiap tumbuh kembang Darren.
Kami mulai memperkenalkan bercerita kepada si sulung sedini mungkin
melalui buku bergambar. Awalnya memang sulit untuk membuat si bayi kecil ini
fokus terhadap apa yang kami lakukan. Namun lambat laun, dia mulai tertarik dan
selalu meminta untuk dibacakan buku cerita favoritnya.
read more: Ensiklopedia Pertamaku
Pernah ada masa di mana Darren merasa bosan dengan cerita yang sama.
Aku pun mencoba untuk berdongeng dengan bermodalkan cerita buatan sendiri dan
boneka tangan hadiah dari pembelian popok sekali pakai. Ternyata dia semakin
tertarik dengan cerita yang aku bawakan melalui dongeng.
Awalnya aku hanya sebatas tahu bahwa mendongeng lebih baik daripada
membiarkan anak diasuh oleh gadget.
Pada kenyataannya, melalui dongeng, anak-anak mengasah kemampuan berimajinasi.
Menurut pendidik dan pendiri Yayasan Rangkul Keluarga Kita, Najelaa Shihab, “Dengan kesempatan berimajinasi, anak terus menumbuhkan kemerdekaan
belajarnya. Kemampuan ini mengembangkan kreativitas anak dan mendorongnya untuk
belajar efektif dan menjadi cerdas di masa depan.”
Hal ini pula yang membuat Ariyo Faridh Zidni membentuk komunitas
dongeng yang bernamakan Ayo Dongeng Indonesia (ayoDI). Ariyo bermimpi akan Indonesia
yang memiliki anak-anak yang cerdas, gemar belajar dan membaca. Dongeng atau
cerita bisa “membawa” anak ke mana saja melalui imajinasinya.
read more: Helping Hands Project
AyoDI konsisten untuk mengkampanyekan kegiatan
mendongeng ke berbagai penjuru Indonesia. Komunitas sosial ini telah mengadakan
Festival Dongeng Internasional Indonesia (FDII) sejak tahun 2015. Tahun ini,
dengan mengangkat tema Cerita Ajaib, AyoDI berharap anak-anak
Indonesia akan mampu berimajinasi seluas-luasnya dan mengembangkan
kreativitasnya. “Dan di sinilah peran orangtua dan guru untuk menunjukkan keajaiban
sebuah cerita kepada anak-anak,” ujar Ariyo yang juga merupakan Direktur FDII.
Kegiatan FDII layak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah
satunya Danone Indonesia melalui Bintang Nutricia. Arif Mujahidin,
Communications Director Danone Indonesia, menambahkan, “Bintang Nutricia
memiliki komitmen untuk menjadi partner dari
orangtua dalam masa tumbuh kembang anak. Selain pemenuhan nutrisi yang tepat,
anak juga harus dibangun kecerdasan kognitifnya agar tumbuh kembangnya optimal.
Oleh karena itu, Bintang Nutricia mendukung pengembangan kognitif melalui kegiatan
dongeng. Dongeng adalah aktivitas yang memiliki banyak manfaat, selain sebagai
alat untuk mengembankan kecerdasan kognitif anak, dapat juga sebagai wahana
mendekatkan hubungan keluarga.”
FDII 2017 yang berlangsung 4-5 November di Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo mungkin sudah
berlalu. Namun, jangan sedih, para pendongeng internasional akan mengadakan
kunjungan serta roadshow ke beberapa
kota di Indonesia.
Apa saja yang terjadi di FDII 4-5 November lalu?
Festival tersebut mempersembahkan puluhan pertunjukan dongeng dari pendongeng Indonesia dan mancanegara yaitu Kiran Shah (Singapura), Seung Ah Kim (Korea Selatan), Craig Jenkins (Inggris), Tanya Batt (Selandia Baru), dan Uncle Fat (Taiwan).
Selain pertunjukan dongeng, ada juga kelas-kelas dongeng yang dapat diikuti oleh pengunjung yang materinya beragam mulai dari cara berdongeng sampai berdongeng tanpa kata. Menarik bukan?
Istimewanya lagi, FDII kali ini kedatangan kelompok teater boneka asal Yogyakarta, Papermoon Puppet Theater. Pertunjukan boneka ini unik dan sangat personal karena cerita diciptakan berdasarkan permintaan penontonnya. Selain itu, Belalang Kupu Kupu yang merupakan kelompok teater boneka yang terdiri dari pendongeng AyoDI yang baru didirikan tahun ini tampil perdana. Kejutan lainnya datang dari penyanyi Andien yang mempersembahkan sebuah dongeng.
Apa saja yang terjadi di FDII 4-5 November lalu?
Festival tersebut mempersembahkan puluhan pertunjukan dongeng dari pendongeng Indonesia dan mancanegara yaitu Kiran Shah (Singapura), Seung Ah Kim (Korea Selatan), Craig Jenkins (Inggris), Tanya Batt (Selandia Baru), dan Uncle Fat (Taiwan).
Selain pertunjukan dongeng, ada juga kelas-kelas dongeng yang dapat diikuti oleh pengunjung yang materinya beragam mulai dari cara berdongeng sampai berdongeng tanpa kata. Menarik bukan?
Istimewanya lagi, FDII kali ini kedatangan kelompok teater boneka asal Yogyakarta, Papermoon Puppet Theater. Pertunjukan boneka ini unik dan sangat personal karena cerita diciptakan berdasarkan permintaan penontonnya. Selain itu, Belalang Kupu Kupu yang merupakan kelompok teater boneka yang terdiri dari pendongeng AyoDI yang baru didirikan tahun ini tampil perdana. Kejutan lainnya datang dari penyanyi Andien yang mempersembahkan sebuah dongeng.
Pada kesempatan yang sama, AyoDI merilis buku kumpulan dongeng berjudul "Dongeng Ajaib, Kisah-kisah pilihan Ayo Dongeng Indonesia" yang diterbitkan oleh Noura Publishing. "Penerbitan buku ini adalah langkah bagus bagi AyoDI yang semakin mengukuhkan eksistensinya sebagai sebuah komunitas dongeng yang tidak hanya menguasai teknik mendongeng tapi juga menciptakan cerita-cerita yang bagus untuk anak-anak," ujar Pangestu Ningsih mewakili Penerbit Noura. Untuk pre order buku ini bisa langsung menghubungi Penerbit Noura.
6-8 November 2017, AyoDI dan para pendongeng internasional akan mengunjungi sekolah yang ada di JABODETABEK untuk menggelar dongeng. Tujuannya adalah agar dapat mempromosikan kegiatan dongeng di sekolah dalam skala kecil dan menebarkan virus mendongeng kepada anak-anak.
6-8 November 2017, AyoDI dan para pendongeng internasional akan mengunjungi sekolah yang ada di JABODETABEK untuk menggelar dongeng. Tujuannya adalah agar dapat mempromosikan kegiatan dongeng di sekolah dalam skala kecil dan menebarkan virus mendongeng kepada anak-anak.
Tidak berhenti di sana, Ayo Dongeng Indonesia bersama para Pendongeng
Internasional akan melakukan roadshow secara
bersamaan yang dibagi ke beberapa tim, ke berbagai kota di Indonesia dengan
jadwal sebagai berikut:
11 November 2017
|
Bogor, Yogyakarta, Surabaya, dan Banda Aceh
|
12 November 2017
|
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Banda Aceh
|
Informasi lebih lanjut dapat dilihat di akun media sosial AyoDI
Tunggu apalagi, ajak seluruh anggota keluarga untuk mengikuti roadshow FDII 2017!
Tunggu apalagi, ajak seluruh anggota keluarga untuk mengikuti roadshow FDII 2017!
Selamat mendongeng!
2 comments:
Wah seneng banget deh sm orgtua yg mau meluangkan waktunya buat bercerita atau mendongeng bersama putra-putrinya. Aku jg dlu wktu kecil suka baca cerita2 fantasi ddimajalah bobo, itu mnjadi kenangan Indah smpai skrg. Ayo dongeng keren bgt, mau menjaga mimpi-mimpi anak2 Indonesia dan dunia.
Semoga makin banyak lagi orangtua yang membacakan dongeng untuk anaknya terutama di pelosok :)
Post a Comment