Kembali memiliki buah hati yang kedua artinya bersiap untuk
mulai merencanakan si anak akan bersekolah di sekolah mana pada saatnya
nanti dan yang pasti erat kaitannya
dengan uang atau yang sering disebut Dana Pendidikan.
Kebetulan sekali aku berkesempatan hadir di Sun Life
Edufair, pameran pendidikan yang mempertemukan sekolah-sekolah, pakar
pendidikan, orang tua dan anak-anak yang
diadakan oleh PT Sun Life Financial Indonesia di Main Atrium Senayan City,
Jakarta 28-31 Januari 2016.
Acara ini bertujuan untuk mengedukasi para orang
tua akan pentingnya untuk mulai mempersiapkan pendidikan anak mereka di masa
depan sejak dini dan memberikan saran tentang cara mempersiapkan dana
pendidikan anak mereka melalui acara bincang-bincang bersama para pakar dan
diskusi interaktif antara anak, orang tua, sekolah dengan Sun Life.
Acara dibuka dengan penampilan Tari Saman dari SMP Garuda
Cendikia yang dilanjutkan dengan peluncuran Ensiklopedia Asuransi Pertama di
Indonesia dan Money Board Game.
“Sun Life Edufair merupakan bukti komitmen PT Sun Life
Financial Indonesia untuk pendidikan di Indonesia yang lebih baik. Pendidikan
selalu menjadi fokus dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan kami,”
kata Ibu Elin Waty selaku Direktur Utama PT Sun Life Financial Indonesia.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan
biaya pendidikan merupakan salah satu yang tertinggi, sekitar 10% setiap
tahunnya.
Melihat kenyataan seperti itu, pakar pendidikan Prof. Dr. H.
Arif Rahman, M.Pd berbicara mengenai pentingnya menyiapkan perencanaan keuangan
untuk pendidikan anak-anak. Bapak Arif juga menambahkan, “Banyak ditemukan
penunggakan uang sekolah oleh orang tua murid dikarenakan kurangnya
perencanaan. Masyarakat Indonesia cenderung spontan termasuk dalam persiapan
dana pendidikan. Kita perlu financial literacy agar tidak ada lagi anak yang
tidak sekolah karena kurangnya dana dan planning yang baik dalam memilih
sekolah.”
Beberapa tips dalam memilih sekolah bagi buah hati:
Selain talkshow, ada juga pameran dari sekolah-sekolah, dongeng dan penampilan dari Naura. Untuk adik-adik bisa mencoba permainan edukasi yang telah tersedia di arena Sun Life Edufair.
- @HoneyJT -
- Challenging (Menantang) : Rumusan visi harus dapat membuat seluruh warga organisasi merasa tertantangdan bersemangat untuk mewujudkannya.
- Legal: Visi yang ditetapkan tidak membentur aturan hukum apapun, baik dalam skala lokal, nasional maupun internasional.
- Environment (Memperhatikan lingkungan sekitar) : Rumusan visi harus memperhatikan kondisi dan situasi lingkungan sekitar agar pencapaian juga bermakna bagi lingkungan sekitarnya.
- Appropriate: Visi yang ditetapkan layak untuk diraih oleh warga organisasi yakni sesuai dengan kapasitas dan kualitas organisasi saat itu.
- Recorded (Tercatat) : Setiap tahapan dan pelaksanaan visi yang telah ditetapkan harus tercatat dan terdokumentasi, mulai dari perencanaan hingga perkembangannya.
Serta
- Specific: Visi hendaknya dirumuskan secara spesifik sehingga mudah untuk menetapkan tujuan sekolah yang segmentatif.
- Measurable: Visi yang baik memiliki indikator target yang jelas. Dengan begitu, perkembangan menuju pencapaian dapat diketahui.
- Achieveable: Visi ditetapkan sesuai kondisi dan situasi yang ada saat ini dan secara substansial memungkinkan untuk digapai oleh semua.
- Realistic: Selain memungkinkan untuk digapai, visi yang ditetapkan haruslah masuk akal dan tidak terlalu jauh dari kenyataan.
- Timebound: Visi harus memiliki jangka waktu. Artinya, target yang ditetapkan harus tercapai sesuai waktu yang telah disepakati.
Selain talkshow, ada juga pameran dari sekolah-sekolah, dongeng dan penampilan dari Naura. Untuk adik-adik bisa mencoba permainan edukasi yang telah tersedia di arena Sun Life Edufair.
No comments:
Post a Comment