Tuesday 8 November 2016

This Too Shall Pass


Rasanya sudah satu bulan aku gak update blog!

Banyak banget masalah yang datang dan gak udah-udah, sampe aku mau hilang ditelan bumi aja rasanya.

Aku itu paling ga bisa terima kenyataan kalau ada anggota keluarga yang sakit, rasanya tuh patah hati!

Setelah mami sakit dan sembuh pada 2013 lalu, kini giliran papi yang sakit pada 16 Oktober 2016 sampai perlu memakai kateter sampai 2 minggu lamanya. Tes darah pun harus dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan papi dan ada 1 tes yang hasilnya ga terlalu bagus, semoga saja itu hanya mengindikasikan adanya infeksi saja.

Belum selesai urusan kesehatan papi, Xiao Dre demam sejak Sabtu, 15 Oktober 2016 dan demam tinggi mulai Senin, 17 Oktober 2016. Pas Senin itu papi harus konsul ke urolog, jadinya aja aku nemenin papi sedangkan abank nemenin Dre ke pediatrician.  Hampir saja Xiao Dre harus menjalani tes darah namun bersyukur dia hanya terkena roseola, sejenis campak yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan timbul ruam pada tubuh bila demam sudah turun.

Staycation di Bandung 22 Oktober 2016 yang rencananya mengajak mami dan papi pun batal dan aku kurang piknik karena staycation  terakhir adalah beberapa bulan lalu yang ceritanya bisa dibaca di sini *sedih*

Jumat, 4 November 2016 
Saat kota Jakarta sibuk dengan demonstrasi, aku sibuk bolak balik rumah sakit. Papi harus konsul dengan dr. Prihadi, SpU mengenai hasil cek darahnya. Papi kembali diberikan obat dan antibiotik untuk melihat efek pemberian obat terhadap hasil tes darah selanjutnya.

Selesai dari poliklinik, aku pamit ke papi karena dijemput oleh abank dan Darren untuk jemput calon ART dan mengerjakan beberapa artikel yang sudah tenggat waktu.

Baru saja sampai di tempat calon ART dijemput, mami telepon mengabari kalau Xiao Dre muntah muntah sudah lima kali saat mau mulai makan siang. Akhirnya dengan sedikit panik, kami ke UGD salah satu rumah sakit di Salemba, dengan harapan Dre bisa ditemui pediatrician yang jadwalnya sudah penuh dan gak bisa disisipin walaupun keadaan darurat *huft* Beneran deh sebel banget sama birokrasinya rumah sakit ini! Akhirnya kami memutuskan membawa pulang Dre karena kondisi Dre masih bisa dikatakan baik walaupun memang muntahnya banyak sekali, setiap diisi ASI, air putih dan makanan kecil pasti muntah.

Sebenernya kami bisa aja ke UGD salah satu rumah sakit di Kelapa Gading tempat kakak ipar praktek tapi koq rasanya segan, takut membebani. 

Sesampainya kami di rumah, Xiao Dre kami balurkan bawang merah yang dicampur dengan minyak kayu putih dengan harapan kalau masuk angin seenggaknya bisa meringankan rasa gak enak badannya. Sampai menjelang tidur frekuensi muntah Dre berkurang sampai akhirnya dia tertidur, aku sedikit bisa bernapas lega. 

Aku berharap Xiao Dre bisa cepat pulih agar aku bisa meninggalkannya di rumah dengan tenang karena aku ada undangan makan siang bersama Andra.

Jam 5 subuh seperti biasa Xiao Dre akan terbangun dan biasanya kembali tidur, tapi dia mulai muntah lagi dengan demam 37,5 derajat Celcius. Duh, rasanya sedih ngeliat Dre muntah begitu.... bahkan frekuensinya mencapai 7 kali semenjak pagi sampai siang. Selain muntah, Xiao Dre juga mulai mencret dengan warna kuning kehijauan dan baunya ya ampun, busuk deh Akhirnya aku memutuskan Xiao Dre harus diperiksa kakak ipar dan pulang dibekali dengan antibiotik.

Aku tuh tipikal ibu yang menghindari pemberian antibiotik kalau tidak perlu tapi melihat kondisi Xiao Dre seperti itu jadinya mau gak mau deh hantam antibiotik.

Beberapa obat yang diminum Dre saat muntaber (dari kiri ke kanan):
  • Lacidofil. Ini merupakan suplemen untuk kondisi flora usus, isinya bakteri baik. Diminum 1 kali sehari dengan cara dicampur dengan makanan atau minuman dan harus diberi jarak waktu kurang lebih 3 jam dari obat-obatan lainnya terutama antibiotik. 
  • Narfoz. Obat anti mual dan muntah yang bertujuan untuk menekan rasa mual dan mencegah muntah agar makanan dan minuman bisa diserap usus. Narfoz diminum setiap 1 jam menjelang makan. Muntah itu dikarenakan kondisi di dalam usus yang menolak hadirnya makanan dan minuman. 
  • Cefixime. Ini merupakan antibiotik generik. Aku memilih antibiotik generik karena ini pertama kalinya Dre terpapar antibiotik dengan harapan tubuhnya tidak mudah resisten terhadap antibiotik.
  • Darya Zinc. Ini merupakan suplemen Zinc yang berfungsi untuk menggantikan zinc yang hilang saat anak terkena diare. Baca selengkapnya tentang fungsi zinc.


Get well soon papi and Xiao Dre! Aku udah kangen jalan jalan bareng kalian!

And I do believe in every difficulties, this too shall pass!

3 comments:

Unknown said...

moga sembuh aja siapa yg sakit, dan sabar y mba, itu ujian Tuhan untuk buat mba lebih tegar,

Anonymous said...

Halo mba Honey, aku main kemari yah hehe

Rey dulu juga pernah muntah mulu sampai airpun dimuntahin aku rasanya sedih banget :(

Sama sih dikasi Zinc, LactoB sama Vormeta buat mengurangi mualnya. Emang paling ga bisa ya mba liat yang tersayang sakit :(

METAMORPHOSIS said...

Nafsul: terima kasih ya!

Woro: hai Woro, terima kasih sudah mampir ya! *group hug*